Karena hatinya seputih kapas
Karena hatinya seputih kapas
----
Kemarin malam ketika DimDim dan ayahnya mau membeli makanan di restoran cepat saji, ada seorang anak sepantarannya meminta makanan (pengemis), DimDim sangat ingin memberinya makanan, namun kata pegawai resto itu "jangan dikasih, dia memang setiap hari begitu", lantas Ayahya DimDim menolak memberi makanan dan berniat memberi bentuk lain nanti ketika mereka sudah selesai membeli makanan. Tapi anak itu sudah tidak ada
Saya masih didalam mobil bersama si bungsu, jadi tidak tahu persisnya seperti apa, hanya melihat genangan air mata membasahi mata DimDim sepanjang perjalanan, DimDim kecewa dan marah kenapa anak itu tidak diberi makan...
Hingga kami singgah di Masjid agar DimDim memberi uang amal, setidaknya saya berharap luka dihatinya terobati,.. Ternyata tidak... Hingga dirumah pun masih menangis, walau sudah berbagai kata saya jelaskan, bahkan mau makan makanan yang tadi dia beli pun DimDim tak tega, Makan sambil berlinang air mata dalam diamnya.
Hingga menjelang tidur pun ia masih berlinang air mata, lalu saya berkata "ayo cerita, kalau tidak dikeluarkan, nanti sesak, hatinya akan sakit, tidak baik... Kalau hati kita sakit, badan kita juga akan sakit, nah DimDim bisa sakit, kalau sakit gimana DimDim bisa bantu orang lain"
Lalu dia menangis sambil memeluk saya "Mama... DimDim mau bantu anak Yatim"
Masya Allah.... Sungguh hati anak kecil seputih kapas... Dia tidak peduli apapun motif pengemis itu, niatnya hanya membantu, saya maluuu, malu sama anak sekecil ini, dia lah "guru" saya, yang terkadang mengingatkan saya dengan isi otak dewasa saya yang sudah penuh dengan segala macam pikiran dan niat, dengan segala pertimbangan sana sini,...mengingatkan agar kembali "putih"
Nak, kelak dan perlahan engkau akan belajar... Berlaku baik yang sepatutnya...
Tapi malam tadi engkau mengajariku...
Jika berniat baik, lakukan... Jangan tunda!!
Terima kasih .. Terima kasih "guru kecilku"
Dimas Juliana --Yeyen--
----
Kemarin malam ketika DimDim dan ayahnya mau membeli makanan di restoran cepat saji, ada seorang anak sepantarannya meminta makanan (pengemis), DimDim sangat ingin memberinya makanan, namun kata pegawai resto itu "jangan dikasih, dia memang setiap hari begitu", lantas Ayahya DimDim menolak memberi makanan dan berniat memberi bentuk lain nanti ketika mereka sudah selesai membeli makanan. Tapi anak itu sudah tidak ada
Saya masih didalam mobil bersama si bungsu, jadi tidak tahu persisnya seperti apa, hanya melihat genangan air mata membasahi mata DimDim sepanjang perjalanan, DimDim kecewa dan marah kenapa anak itu tidak diberi makan...
Hingga kami singgah di Masjid agar DimDim memberi uang amal, setidaknya saya berharap luka dihatinya terobati,.. Ternyata tidak... Hingga dirumah pun masih menangis, walau sudah berbagai kata saya jelaskan, bahkan mau makan makanan yang tadi dia beli pun DimDim tak tega, Makan sambil berlinang air mata dalam diamnya.
Hingga menjelang tidur pun ia masih berlinang air mata, lalu saya berkata "ayo cerita, kalau tidak dikeluarkan, nanti sesak, hatinya akan sakit, tidak baik... Kalau hati kita sakit, badan kita juga akan sakit, nah DimDim bisa sakit, kalau sakit gimana DimDim bisa bantu orang lain"
Lalu dia menangis sambil memeluk saya "Mama... DimDim mau bantu anak Yatim"
Masya Allah.... Sungguh hati anak kecil seputih kapas... Dia tidak peduli apapun motif pengemis itu, niatnya hanya membantu, saya maluuu, malu sama anak sekecil ini, dia lah "guru" saya, yang terkadang mengingatkan saya dengan isi otak dewasa saya yang sudah penuh dengan segala macam pikiran dan niat, dengan segala pertimbangan sana sini,...mengingatkan agar kembali "putih"
Nak, kelak dan perlahan engkau akan belajar... Berlaku baik yang sepatutnya...
Tapi malam tadi engkau mengajariku...
Jika berniat baik, lakukan... Jangan tunda!!
Terima kasih .. Terima kasih "guru kecilku"
Dimas Juliana --Yeyen--
Komentar
Posting Komentar